Senin, 11 Oktober 2010

Pelaksanaan Kegiatan Per September 2010

Progres Kegiatan 
Progress tahapan kegiatan di lapangan untuk penyerapan BLM PNPM-MP TA 2010 di 12 Kecamatan  pada bulan September 2010 pengajuan dana untuk  Pencairan Dana APBD (DDUB) ke rekening UPK sebesar Rp. 1.850.000.000,- atau 44% dari total dana DDUB.  BLM APBN telah terserap ke rekening kolektif sebesar Rp. 6.469.537.894 atau 38,50% dari total APBN sehingga sampai akhir September 2010 total dana BLM yang sudah masuk ke rekening sebesar 8.319.537.894  atau 39,61% dari total BLM Rp. 21.000.000.000,-
Pada awal bulan September 2010 Kegiatan masih fokus pada koordinasi dengan bagian keuangan untuk proses pengajuan dana Cost Sharing (DDUB). Koordinasi ini berkaitan dengan SK UPK yang mencantumkan jumlah desa penerima dana bantuan yang tidak sesuai dengan jumlah desa yang tercantum di SPC. Hasil koordinasi di sepakati proses tetep jalan pengajuan bagi Kecamatan Gondang, Pacet, Mojoanyar dan Dlanggu sedang SK UPK akan di revisi tanpa desa penerima karena pada dasarnya penerima bantuan tergantung dari hasil MAD. Pada tanggal 22 September 2010 DDUB masuk ke rekening 4 kecamatan tersebut sehingga sampai akhir September 2010 sudah 6 Kecamatan yang menyerap dana Cost Sharing.

Kegiatan Ekonomi/Pinjaman Bergulir

Sampai dengan akhir September 2010 Asset produktif yang dikelola 11 UPK (yang 2 UPK Kec baru dimana dana BLM belum turun) mencapai Rp. 20.943.949.923,- dari total Asset sebesar Rp. 21.039.148.598,-. Dibandingkan dengan laporan keuangan bulan Desember 2009 maka selama 9 bulan Asset produktif  UPK mengalami peningkatan sebesar  26,92 %. Sedang pertumbuhan asset dari awal keberadaan UPK sampai akhir September 2010 adalah sebesar 103,89%. Ada kenaikan  pertumbuhan Asset di bandingkan bulan Agustus 2010 sebesar 4%.
Kondisi 11 UPK yang ada di Kabupaten Mojokerto, 9 UPK masuk Kategori SEHAT dengan penilaian kualitatif 8 UPK SEHAT KUAT dan 1 UPK SEHAT LEMAH, sedang 1 UPK CUKUP SEHAT LEMAH dan 1 UPK CUKUP SEHAT KUAT (hasil analisa kesehatan UPK Tribulan 3/ September 2010) dan menurut pemetaan periode September 2010, 10 Kecamatan masuk UPK Tipe A KUAT dan 1 UPK ( Kecamatan Pungging) masuk kategori B  KUAT karena Saldo pinjaman yang ada di masyarakat dibawah Rp. 300.000.000. Dari beberapa penilaian ini bisa di lihat bahwa terjadi pengendapan dana di bank untuk kabupaten Mojokerto sebesar 12,58% dari asset di 11 UPK  dengan pengendapan tertinggi ada di kecamatan Pungging 39,50%. Hanya 4 kecamatan yang tingkat pengendapannya di bawah 10% yaitu kecamatan Dawarblandong, Dlanggu, Puri dan Kemlagi. Secara umum tingkat pengendapan dana di UPK se Kabupaten Mojokerto mencapai 17,92% Hal ini perlu diwaspadai karena sudah diatas batas maximal 10%.
Hingga saat ini, Warga dari 204 desa yang tergabung dalam 1.323 kelompok (grup), telah memanfaatkan pinjaman bergulir tanpa agunan. Sebanyak 928 kelompok beranggotakan kaum perempuan. Sedangkan anggota masyarakat lainnya tergabung dalam kelompok Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Pada laporan periode September tahun 2010, tingkat pengembalian SPP rata-rata mencapai 99%, sedangkan UEP 98,8%.
Dana pinjaman bergulir tersebut pada umumnya dimanfaatkan warga untuk penambahan modal usaha, Diversifikasi usaha dan kebutuhan seperti pendidikan. Usaha kelompok penerima manfaat SPP/UEP paling berkembang dan membanggakan di kabupaten ini adalah kelompok SPP di desa Kertosari Keunggulannya adalah hasil produksi pigura sudah terkenal keluar kota Mojokerto. 
  

1 Komentar:

Pada 12 Oktober 2010 pukul 09.25 , Blogger PNPM KAB MOJOKERTO mengatakan...

terima kasih mas yus

 

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda